Minggu, 27 Mei 2012

Memancing di Muara Sungai

       Muara merupakan pintu masuk ikan dari laut ke sungai saat pasang naik, ikan-ikan dewasa tertentu yang berkembangbiak atau bertelur di sungai biasanya masuk ke sungai untuk bertelur pada saat malam hari dan kembali lagi ke laut pada saat pasang rendah (surut). Kadang kala ada juga ikan dewasa yang masuk ke mura sekedar untuk mencari buruannya berupa ikan-ikan kecil. Anak-anak ikan itu setelah menetas akan menetap di muara sungai sampai cukup besar untuk bertahan barulah menjelajah laut.     
Ikan yang biasa ada di muara seperti ikan Gebur (kuwe, GT), Kerapu, Nawi, bahkan terkadan ikan pari, kakap dan banyak lagi berbagai jenis ikan lainnya.

    Saat malam hari adalah saat yang baik untuk memancing ikan dewasa (babon) selain saat itu lah ikan dewasa masuk ke muara, kita tidak pula akan terganggu oleh ikan-ikan kecil yang mengganggu umpan pancing kita.
     Arus muara yang terkadang deras memerlukan trik tersendiri untuk memancing di muara sungai. Diperlukan pemberat yang dimodifikasi dengan kawat tembaga dengan dibentuk menyerupai jangkar. Pemberat jangkar ini berfungsi sebagai pengait ke dasar muara sehingga pancing kita tidak terbawa oleh arus yang dapat menyebabkan mata kail mudah tersangkut. Para pemancing biasanya membuat sendiri jenis pemberat seperti ini, seperti gambar di samping.
Untuk mengurangi resiko tersangkut hendaknya posisi mata kail berada di atas pemberat dan biasanya dipasang lebih dari satu mata kail untuk meningkatkan kemungkinan strike.

Pembuatan Pemberat Jangkar
  • Pembuatan pemberat jangkar tidak lah susah, kita pasangkan (masukkan) kawat tembaga; sepasang atau lebih yang dilipat menjadi dua ke dalam lubag pemberat/timah (yang lubangnya besar);
  • Bagian pangkal yang membentuk seperti lubang jarum kita pasangi kili-kili sedangkan ujung lainnya kita bengkokkan sehingga membentuk seperti jangkar;
  • Kita gunakan kawat tembaga agar saat pemberat jangkar tersangkut sesuatu di dasar muara kita tidak mengalami kesulitan menariknya (kawat tembaga lebih lembut), jika dibandingkan bila kita menggunakan kawat besi.
Umpan yang biasa digunakan pemancing di muara :
  1. Udang hidup
  2. Potongan ikan tongkol yang masih segar
  3. Cumi-cumi
  4. Potongan daging belut
  5. Cacing laut (baik digunakan saat air di muara sungai jernih)
Salah satu tangkapan yang kadang terkail tanpa sengaja....alias bonus jika memancing di muara adalah KEPITING BAKAU











Selamat memancing di muara..........

2 komentar:

  1. jika kita membuat pemberat dengan kawat tembaga, bukan kah ini malah akan membuat kita kesulitan utk menarik joran?, karena akan lbh mudah tersangkut diakar-akaran atau ranting dan batuan yg ada di dasar muara.
    lantas bgmna posisi antara pemberat dengan mata pancing? mana yg lebih efekif di atas atau di bawah? tengkyu....

    jhon damanik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tembaga kan lebih lebut dari kawat besi sehingga lebih mudah untuk bengkok(lurus) sehinga apa bila tersangkut akan lebih mudah lepas, memang akan sediki lebih berat untuk menariknya. dan di muara relatif berpasir. Mata pancing lebih baik di atas.

      Hapus