Pemeliharaan dapat dilakukan sebulan sekali dengan
mengecek pada alat penyaring air apakah tempat pengendapan kotoran yaitu celah
di antara dua busa di tengah penyaring sudah penuh atau belum, kalau penuh
matikan aerator dan buang endapannya.
Untuk kolam pengendapan, penyaring akan relarif
lebih cepat kotor dibandingkan penyaring pada kolam utama, dan sebaiknya
dibersihkan seminggu sekali.
Begitu juga pada kolam lama yang baru dipasangkan
penyaring, kita harus lebih sering mengecek endapan pada penyaring tersebut,
ini disebabkan endapan pada kolam yang sudah menumpuk. Minimal seminggu sekali
penyaring dibersihkan dari endapan lumpur yang mengendap. Setelah beberapa
bulan barulah kita hanya membersihkannya sebulan sekali bahkan kita hanya
membersihkannya jika endapan lumpur pada celah diantara busa telah penuh saja.
Dalam pemberian pakan sebaiknya jangan berlebihan karena
sisa pakan yang tak termakan akan mengendap di dasar kolam yang mempercepat
kotornya air.
Untuk lebih baiknya 3 atau 6 bulan sekali busa pada
penyaring air dibersihkan total. Dengan cara mengeluarkan busa dari tempatnya
dan membilasnya menggunakan air bersih lalu dibilas lagi, lakukan
berulang-ulang hingga bersih.
B.
Pemeliharaan
Aerator
Apabila tidak banyak memiliki banyak waktu untuk
pemeliharaan sebaiknya hanya memberikan pellet dan tidak memberikan makanan
tambahan berupa sayur-sayuran karena sisa-sisa serpihan sayuran yang tidak
termakan akan menyumbat saluran aerator. Apabila ingin memberikan pakan
tambahan berupa sayur-sayuran hendaknya di sekeliling aerator ditambahakan
kawat kasa (kawat nyamuk) sebagai pencegahan tersumbatnya aerator oleh serat
sisa sayuran yang membusuk.
Aerator juga sudah pasti tidak bertahan selamanya,
kadang kala terjadi kemacetan dikarenakan tersangkut kotoran dari daun-daun
membusuk yang ada di kolam atau sisa dari pakan tambahan, jika ini yang terjadi
kita tanggal membersihkannya saja. Tetapi bila dikarenakan poros tengah dari aerator
patah, maka yang harus kita lakukan adalah
- Matikan aerator lalu bukalah penutup depan aerator, priksa apakah benar-benar poros tengah patah, poros aerator berupa besi kecil seukuran kawat yang biasa gunakan untuk jemuran, yang bisa kita beli di toko bangunan.
- Potong kawat tersebut menggunakan tang sepanjang poros aerator aslinya, haluskan bagian ujung kawat dengan menggunakan batu asahan.
- Ganti poros aerator yang patah dengan potongan kawat yang sudah kita potong tadi, dan dirakit kembali, aerator siap beraksi kembali. Bagi yang banyak uang di “Lembiru” saja, lempar yang rusak beli yang baru, beressss dah.
C.
Pemeliharaan
Kolam
1)
Pembersihan endapan pada kolam pengendapan
Terpisahnya kolam utama dengan kolam pengendapan
memudahkan kita dalam pembersihan lumpur endapan pada dasar kolam pengendapan sehingga
dapat dilakukan tanpa harus memindahkan ikan yang ada di kolam utama ketempat
lain. Kolam utama akan tetap terisi air dan kita dapat membersihkan endapan
lumpur pada kolam pengendapan.
2)
Kolam bocor
Bila terjadi kebocoran pada kolam kita,
perhatikan batas terendah air pada kolam, kebocoran berarti terjadi di bawah
dari batas terendah air tersebut. Kurangi debit air, cari kebocorannya, tandai
terlebih dahulu setiap kebocoran yang kita temui dan tambal dengan semen, tapi biasanya kebocoran ini akan berulang. Memang betul sekali kalimat "mencegah lebih baik dari pada mengobati/memperbaiki" yaitu pada saat pembuatan kolam harus mengikuti ketentuan yang tepat.
Posting Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar