Rabu, 18 April 2012

Kolam Pengendapan







Gambar 2.  Contoh Kolam Pengendapan dengan Penyaring

Kolam kedua merupakan kolam yang berfungsi sebagai pengendap lumpur dari kolam utama. Kolam kedua/pengendapan dibuat lebih dangkal dan dibuat lebih tinggi dari pada kolam utama. Apabila kolam kedua digunakan juga sebagai penyaring alami, hendaknya kedalaman dari kolam ini paling dalam 30 cm. Pada dasar kolam taburkan pasir, kerikil dan koral setebal 1 - 2 cm. Di sini kita menggunakan tanaman eceng gondok sebagai penyaring alaminya. Jumlah eceng gondok yang digunakan semakin banyak semakin baik hasilnya.
Pada saluran dari kolam pengendapan ini ke kolam utama kita tambahkan penyaring berupa batu-batu besar yang dilapisi kain kasa nyamuk halus (kelambu juga bisa) yang berlapis. Ini berfungsi agar tanaman eceng gondok tidak terbawa arus ke kolam utama sekaligus penahan agar lumpur yang telah masuk ke kolam pengendapan tidak kembali ke kolam utama lagi.
Pada kolam pengendapan ini untuk mencegah adanya jentik-jentik nyamuk dapat pula dipelihara ikan-ikan kecil, seperti ikan cupang dan ikan mas comets. Tapi ingat jangan memasukkan ikan lele pada kolam pengendapan ini, sifat ikan ini bila mencari makan ia akan mengudak-udak lumpur sehingga lumpur yang mengendap akan naik dan mengotori air kolam yang pada akhirnya lumpur tersebut akan masuk kembali ke kolam utama.
 








              Kolam Pengendapan + eceng gondok + penyaring buatan

 Kolam utama dan pengendapan dibuat berdampingan. Seperti gambar di bawah ini.



 Kolam Tampak Atas
Catatan :
·     Kita dapat membuat dua buah kolam dengan dua penyaring seperti di atas atau cukup satu kolam dengan satu penyaring saja, jika kolam yang ingin kita buat cukup besar dan berada di pekarangan (kolam terkena matahari langsung) dengan dua kolam lebih baik. Kolam pertama merupakan kolam utama sedangkan kolam kedua berfungsi juga sebagai pengendap.
·    Pada kolam utama penutup aeratornya memiliki dua buah buangan, buangan pertama berfungsi untuk mencampur udara dengan air, sedang yang kedua kita salurkan ke penyaring yang ada pada kolam pengendapan (kolam kedua).
·    Sedangkan pada kolam kedua (kolam pengendapan) penutup aeratornya memiliki satu buangan yang kita salurkan ke penyaring pada kolam utama.
·         Bentuk kolam tidak harus simeteris
·      Bagi yang sudah memiliki kolam tinggal menambahkan penyaring air, apabila air kolam sudah berwarna hijau atau keruh kurangi debit air hanya tinggal setengahnya, isi penuh kembali kolam dengan air bersih barulah dipasangkan penyaring.
·      Kita dapat menggunakan 2 buah aerator, atau kita dapat menggunakan 1 pompa air (water pump) sebagai penyalur air ke penyaring dan 1 aerator sebagai pencampur oksigen dengan air.
·    Bagi yang memiliki kolam di halaman, air hujan dapat masuk ke kolam, sangat disarankan menggunakan penetral pH air sederhana buatan sendiri.

Jika ada pertanyaan mengenai posting ini tuliskan di kolom komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar